Terjadinya hujan, bukan sekedar air yang jatuh

Musim hujan

Sekarang mendekati akhir bulan agustus, cuaca cenderung lebih sering terjadi hujan. Mengingatkan rumus sakti dari masyarakat pedesaan yang mengatakan "Dalam setahun, kalo ketemu nama bulan yang akhirannya '-ber' pasti disitu musim hujan". Dan terkadang kata-kata tersebut bisa dibuktikan ketika memasuki bulan tersebut memang lebih sering turun hujan. 

Dibalik hujan yang membawa berkah air yang merupakan sumber kehidupan, ternyata tidak hanya sekedar siklus air yang dimulai ketika air menguap, kemudian membentuk awan, dan berakhir dengan turunnya tetesan air. Hujan juga memiliki sisi lain yang disukai oleh sebagian orang tanpa disadarinya.

Pluviophile

Sensasi yang dirasakan ketika hujan turun juga memiliki komunitasnya sendiri. Merujuk terhadap istilah psikologi, orang-orang yang memiliki kecintaan terhadap hujan disebut dengan istilah Pluviophile. Komunitas ini akan merasakan sensasi tenang dan bahagia setiap kali mereka bertemu dengan hujan yang turun. 

Keunikan lain dari komunitas pluviophile adalah mereka juga mampu untuk menyadari adanya aroma khas yang muncul setiap kali terjadi hujan. 

Aroma khas hujan  ini disebut sebagai aroma Petrichor. Istilah ini berawal pada tahun 1984 oleh dua ilmuwan asal Asutralia, R. G. Thomas dan Isabela Joy Bear. Secara bahasa, petrichor berasal dari bahasa Yunani yaitu 'petros' yang berarti 'batu', dan 'ichor' yang artinya 'cairan pada pembuluh darah dewa' didalam mitologi Yunani.

Aroma petrichor berasal dari minyak yang dikeluarkan oleh tumbuhan tertentu disaat cuaca sedang kering, selanjutnya minyak tersebut diserap oleh tanah dan batuan. Ketika hujan turun, minyak tersebut kembali dilepaskan bersamaan dengan senyawa lain bernama geosmin, yang berasal dari hasil metabolisme aktinobakteri. Zat-zat tersebut kemudian dilepaskan ketika tanah basah dan kemudian menghasilkan bau yang unik.

Petrichor juga dipengaruh oleh udara yang lembab. Umumnya aktinobacteria memang menguraikan bahan-bahan organik pada udara lembab, karena proses penguraian yang dilakukan saat tanah kering atau pada saat musim kemarau cenderung lambat. Inilah yang membantu munculnya aroma petrichor yang kuat ketika hujan turun usai kemarau panjang.

Aerosol

Saat hujan turun, jika diperhatikan, biasanya akan terdapat partikel-partikel kecil berupa becahan dari rintik-rintik hujan. Istilah yang dipakai untuk menyebutnya yaitu Aerosol. Didalam proses pembentukan aroma petrichor, aerosol bertugas untuk menyebarkan bau segar dari senyawa geosmin. Aroma khas yang dihasilkan kemudian dilepaskan berbarengan dengan partikel aerosol, kemudian terbawa terbang oleh angin, hingga sampai ke indra penciuman kita.

Longevity Petrichor

Longevity sendiri merupakan istilah untuk menyebutkan berama lama suatu aroma dapat bertahan. Petrichor sendiri hanya akan tercium selama beberapa saat setelah hujan reda. Ketika tanah kembali kering, aroma petrichor pun seketika akan memudar. Hal ini dikarenakan oleh aktivitas aktinobakteri mulai melambat ketika tanah kering.

Perpesanan

Terkadang kita banyak menjumpai hal-hal kecil yang ternyata memiliki proses yang cukup rumit untuk dijelaskan. Namun, saya merasa cukup banyak orang yang dapat merasakan dampak positif yang dihasilkan dari turunnya hujan. Begitu juga petrichor, tidak banyak orang yang pernah melihat wujudnya, namun perasaan yang dibawa nya mampu mengubah batin setiap orang yang tidak tertutup panca indranya. 

Posting Komentar